Dalam langkah politik yang jarang diteladani dan berani, Fairid Naparin, salah satu politisi muda dengan pengaruh signifikan di Kalimantan Tengah, baru-baru ini memutuskan untuk tidak mencalonkan diri sebagai Ketua DPD Partai Golkar Kalteng. Keputusan ini muncul di tengah dinamika politik yang kerap menyaksikan ambisi pribadi melebihi kepentingan kolektif. Langkah Fairid untuk lebih memilih mendukung partai dari posisi sekretaris menunjukkan komitmen tinggi terhadap soliditas partai.
Memilih Stabilitas Ketimbang Ambisi
Fairid, yang kini menjabat walikota Palangka Raya, menekankan pentingnya menjaga harmoni di dalam partai sebagai salah satu alasan utama memilih tidak menghadapi kontestasi untuk ketua. Dalam perpolitikan, langkah ini dapat dilihat sebagai upaya untuk menekan potensi perpecahan yang seringkali terjadi dalam pemilihan internal partai. Fairid mengungkap bahwa keputusannya didasari oleh tekad untuk memperkokoh hubungan internal dan memfasilitasi tercapainya tujuan-tujuan partai secara keseluruhan.
Komitmen Pada Pengabdian
Meski memutuskan untuk tidak maju sebagai ketua, Fairid menegaskan kesiapannya untuk mengemban tanggung jawab sebagai sekretaris. Posisi ini, yang dalam struktur partai seringkali berperan krusial dalam operasional sehari-hari, dianggap Fairid sebagai jalur pengabdian yang menuntut konsistensi dan integritas. Menjadi sekretaris bisa berarti menjadi ‘pemain belakang’ yang memastikan roda organisasi berputar lancar tanpa hambatan, sebuah peran yang tidak kalah penting dalam mewujudkan visi dan misi partai.
Pandangan Jangka Panjang
Langkah Fairid juga dapat diinterpretasikan sebagai strategi jangka panjang yang cerdas dalam politik. Dengan memilih untuk berperan strategis di balik layar, Fairid menunjukkan bahwa keberhasilan kepemimpinan tidak selalu harus diwujudkan dari kursi terdepan. Dedikasi pada penguatan struktur organisasi partai dan kerja keras di belakang layar bisa menjadi fondasi yang kokoh bagi Golkar untuk meningkatkan pengaruhnya di Kalimantan Tengah.
Menjaga Kepentingan Bersama Lebih Utama
Pilihan yang diambil Fairid tak hanya mencerminkan kebijaksanaan politik, tetapi juga kedewasaan dalam memandang kepentingan partai di atas kepentingan pribadi. Dalam politik, di mana kompetisi sering kali dipandang sebagai kemenangan atau kekalahan personal, Fairid mengedepankan prinsip menjaga keharmonisan dan integritas partai agar lebih siap menghadapi tantangan politik ke depan, termasuk pemilihan umum mendatang.
Refleksi Positif Bagi Generasi Muda
Keputusan Fairid Naparin memberikan refleksi positif bagi politisi muda lainnya. Sikapnya menunjukkan bahwa kekuasaan dan posisi tidak selalu menjadi tujuan akhir, tetapi bagaimana seseorang bisa memberikan kontribusi terbaik bagi lingkungan dan organisasi tanpa harus berada di posisi puncak. Hal ini sekaligus mengedukasi generasi politisi berikutnya bahwa kolaborasi dan keselarasan merupakan kunci bagi kesuksesan politik yang berkelanjutan.
Pada akhirnya, Fairid Naparin telah memberikan contoh nyata bagaimana seorang pemimpin muda bersikap dalam kancah politik yang dinamis. Memilih untuk mendukung kesolidan partai dari posisi sekretaris, Fairid berikhtiar untuk memastikan bahwa Partai Golkar tetap kuat dan bersatu dalam menghadapi tantangan politik di masa depan. Langkah ini juga dapat menjadi teladan bagi banyak pihak akan pentingnya menempatkan kepentingan bersama di atas kepentingan individual, guna mewujudkan cita-cita besar yang diidamkan dalam ranah politik maupun sosial.






