Kondisi banjir kembali melanda Kabupaten Sidoarjo setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut, mengakibatkan sejumlah jalan raya terendam air, termasuk di sekitar Lippo Mall Sidoarjo. Situasi ini memicu respons keras dari Partai Golkar, yang mengkritik pemerintah kabupaten (Pemkab) atas keterlambatan dalam mengatasi masalah banjir, di tengah janji-janji perbaikan yang kerap digaungkan namun belum terealisasi secara nyata.
Situasi Terkini Banjir di Sidoarjo
Banjir di Sidoarjo bukanlah kejadian baru. Setiap kali hujan lebat mengguyur, masyarakat kerap mendapati jalan-jalan protokol terendam, yang tidak hanya mengganggu aktivitas warga tetapi juga mempengaruhi ekonomi lokal. Genangan di daerah sekitar Lippo Mall ini menjadi gambaran nyata dari rentannya sistem drainase serta infrastruktur yang ada, memerlukan perhatian dan penanganan mendesak dari pihak berwenang.
Kritik Tajam dari Golkar
Partai Golkar menyoroti pemerintah kabupaten yang dinilai lamban dalam memenuhi janji-janji mereka mengenai penanganan banjir. Berdasarkan pengamatan Golkar, rencana kerja yang seharusnya sudah memasukkan program penanggulangan banjir hingga kini belum terlihat jelas dalam rencana kerja tahun 2026. Pernyataan ini tentu menggugah publik untuk lebih kritis dalam memberikan penilaian terhadap kinerja pemerintah setempat.
Penyebab dan Dampak Berulang Banjir
Salah satu penyebab utama banjir yang kerap melanda Sidoarjo adalah sistem drainase yang buruk dan alih fungsi lahan yang tidak terkontrol. Bila situasi ini terus dibiarkan, daya serap tanah akan semakin berkurang, menyebabkan air hujan meluber ke permukaan jalan. Dampak dari kondisi ini tentu saja berpotensi merugikan, mulai dari gangguan transportasi hingga menurunnya tingkat keamanan dan kualitas hidup masyarakat.
Perbaikan yang Diharapkan
Masyarakat Sidoarjo berharap adanya perbaikan signifikan dalam penanganan infrastruktur kota. Upaya peningkatan sistem drainase, perluasan area resapan air, serta pengendalian pembangunan di daerah yang rawan banjir harus menjadi prioritas. Latihan kesiapsiagaan banjir dan pembuatan rencana mitigasi bencana secara holistik juga penting untuk dilakukan guna meminimalisasi dampak bencana yang berulang.
Apa Kata Warga Sidoarjo?
Tanggapan warga Sidoarjo terhadap situasi ini bervariasi. Banyak yang merasa frustrasi karena harus menghadapi banjir setiap musim hujan tiba. Sementara lainnya, meskipun mengakui ada beberapa upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah, tetap berharap tindakan nyata dan konkret yang lebih komprehensif dan konsisten untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Kebutuhan Akan Solusi Berkepanjangan
Sejatinya, penanganan banjir tidak hanya sekedar menjadi janji politik atau rencana masa depan semata. Kepedulian dan keseriusan pemerintah daerah dalam merumuskan kebijakan serta pelaksanaan pembangunan yang ramah lingkungan menjadi kunci utama agar krisis banjir bisa teratasi. Dalam kerangka besar, solusi jangka panjang perlu disinergikan dengan kerja sama lintas sektor, melibatkan ahli tata kota, pemerintah, serta partisipasi aktif dari masyarakat.
Kesimpulannya, banjir di Sidoarjo yang kembali mengambang menunjukkan bahwa penanganan infrastruktur dan kebijakan perencanaan masih memerlukan banyak perbaikan. Dengan sorotan dari berbagai pihak, termasuk Golkar, diharapkan ada langkah konkret dan transparansi dalam proses penanggulangan banjir. Ini bukan hanya untuk kesejahteraan saat ini, tetapi juga untuk memastikan masa depan Sidoarjo yang tangguh menghadapi perubahan iklim dan bencana alam.






