Jusuf Kalla, Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Pusat, baru-baru ini meresmikan pelantikan Gubernur Kalimantan Tengah, H. Agustiar Sabran, sebagai Ketua DMI Wilayah Kalimantan Tengah untuk periode 2025-2030. Momen ini tidak hanya menegaskan peran penting masjid sebagai pusat spiritual, tetapi juga menyoroti kolaborasi antara pemerintahan dan organisasi keagamaan dalam upaya pembinaan umat menuju kehidupan lebih baik.
Pelantikan yang Sarat Makna dan Tanggung Jawab
Pelantikan Agustiar Sabran ini diharapkan membawa pembaruan dalam pengelolaan masjid di Kalimantan Tengah. Sebagai Gubernur sekaligus Ketua DMI, Sabran memikul tanggung jawab besar dalam menyinergikan kebijakan pemerintah dengan program-program masjid untuk memperkuat peran sosial dan keagamaan. Jusuf Kalla menekankan pentingnya masjid sebagai pusat pembinaan umat, menandai visi strategis di bawah kepemimpinan baru ini.
Dukungan Pemerintah dalam Pengembangan Masjid
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum) memberikan dukungannya untuk menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan umat. Dukungan ini muncul dari meningkatnya peran masjid dalam memainkan fungsi sosial, pendidikan, dan keagamaan di masyarakat. Melalui pendekatan kolaboratif antara pemerintah dan DMI, diharapkan masjid dapat berfungsi lebih maksimal dalam membina dan mengembangkan potensi umat secara keseluruhan.
Strategi Meningkatkan Peran Masjid
Salah satu strategi yang hendak dijalankan adalah memperbaiki manajemen masjid serta meningkatkan fasilitas yang tersedia. Pengelolaan yang profesional diharapkan dapat menarik lebih banyak partisipasi masyarakat dalam kegiatan keagamaan dan sosial. Pelatihan bagi pengurus masjid mengenai manajemen modern juga dapat menjadi langkah efektif dalam mengelola sumber daya dengan lebih efisien.
Pendidikan sebagai Pilar Utama Pembinaan Umat
Pendidikan agama yang berkualitas menjadi fokus utama dalam kegiatan masjid. Dengan memberikan pendidikan agama yang kuat dan disertai dengan nilai-nilai moral serta etika, masjid diharapkan dapat mencetak generasi penerus yang berakhlak mulia. Hal ini lebih dari sekadar pendidikan setingkat pengetahuan, tetapi juga pembentukan karakter yang mampu memberikan dampak signifikan bagi pembangunan sosial kemasyarakatan.
Tantangan dan Harapan di Masa Depan
Sebagai pemimpin DMI Kalteng, Agustiar Sabran menghadapi berbagai tantangan, mulai dari pengelolaan sumber daya, pembinaan terus-menerus, hingga penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Namun, dengan dukungan seluruh elemen terkait, diharapkan masjid dapat menjadi pelita yang membawa cahaya bagi umat, tidak hanya untuk pelaksanaan ibadah, tetapi sebagai lembaga sosial yang dapat diandalkan.
Penting untuk dicatat bahwa keberhasilan program ini tidak terlepas dari partisipasi aktif masyarakat. Kesuksesan dalam menjadikan masjid sebagai pusat pembinaan umat sangat bergantung pada keterlibatan dan kerjasama semua pihak. Dengan semangat kebersamaan, transformasi ini akan berlangsung lebih efektif dan membawa manfaat bagi seluruh umat muslim di Kalimantan Tengah.
Kesimpulan: Menuju Kesadaran Kolektif
Pelantikan Agustiar Sabran sebagai Ketua DMI Kalteng berpotensi menjadi tonggak penting dalam pengelolaan masjid dan pembinaan umat di wilayah tersebut. Sinergi antara pemerintah, pengurus masjid, dan masyarakat diharapkan dapat mendorong masjid menjadi pusat pembinaan umat yang efektif. Melalui perencanaan yang matang dan implementasi yang konsisten, visi strategis ini akan mampu terwujud, membawa manfaat luas bagi segenap kalangan.








